Arsip

Posts Tagged ‘sapta darma’

Sujud Hening Sapta Darma, Ritual Memurnikan Jiwa Menghadap Allah Hyang Maha Esa

Beberapa waktu lalu, saya bersama beberapa kawan penulis mengunjungi kediaman salah seorang penghayat Sapta Darma yang ada di Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Tepatnya di Desa Mekar Jaya, Kersik Tuo, Kayu Aro. Beliau adalah Djoeadi atau akrab disapa Mbah Darmo—sebagaimana tertulis pada akun facebooknya.

Pada kesempatan itu, saya dapat menyaksikan langsung tata cara ibadah dalam ajaran Sapta Darma, sebagaimana dipraktekkan oleh Mbah Darmo. Dalam posisi bersila di atas selembar kain mori putih berukuran satu kali satu meter—yang melambangkan kesucian—dibentang membentuk belah ketupat, Mbah Darmo melipat kedua tangan. Bersedekap dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri—mirip sedekap orang yang sedang salat. Duduk menghadap ke timur, dalam bahasa Jawa disebut wetan, atau wiwitan yang artinya permulaan. Sebagaimana matahari, bulan, dan seluruh rasi bintang yang terbit dari arah timur. Sebagai simbol permulaan waktu dalam kehidupan.

Tak ada dupa yang dibakar, atau keris yang dimandikan air kembang. Dalam ajaran Sapta Darma, hal-hal yang berbau kebendaan atau jimat tidaklah diperkenankan untuk disimpan atau digunakan. Sebagaimana haramnya jimat dalam Islam.

Baca selengkapnya…